Oleh : Sundari, S.Pd.SD., M.Pd.
Kepala SD Negeri 01 Waru, Kebakkramat, Karanganyar, Jawa

A. PENDAHULUAN
SD Negeri 01 Waru merupakan salah satu sekolah di Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah. Kualitas pembelajaran yang berpusat pada murid di sekolah dasar sangat penting untuk diprioritaskan, karena dapat membentuk pondasi kuat dalam aspek karakter, pengetahuan, dan keterampilan sebagai bekal di jenjang pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi dan bekal hidup di masyarakat. Strategi kepemimpinan pembelajaran yang efisien, efektif, dan berpusat pada murid sangat perlu diterapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

B. ISI (STAR: SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI) SITUASI
Raport pendidikan adalah platform yang menyediakan laporan hasil evaluasi satuan pendidikan. Saya bersama para guru dan tenaga kependidikan melakukan identifikasi raport pendidikan yang merupakan hasil ANBK tahun 2023. Salah satu indikator yang perlu perbaikan pada rekom prioritas adalah indikator D.1 kualitas pembelajaran pada kategori sedang dengan capaian 61,95% turun 2,38% dari tahun sebelumnya yaitu 64,33%. Akar masalahnya pada indikator D.1 kualitas pembelajaran sub indikator metode pembelajaran dengan capaian 58,58%, indikator D.2 refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru sub indikator penerapan praktik inovatif dengan capaian 60,07%.
Praktik baik ini sangat penting dilakukan untuk mengatasi permasalahan menurunnya hasil raport pendidikan pada indikator kualitas pembelajaran. Sebagai kepala sekolah yang memiliki tugas kepemimpinan pembelajaran, saya bertanggung jawab meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada murid secara menyeluruh pada aspek karakter, pengetahuan, dan keterampilan. Sesuai inspirasi benahi, upaya yang dapat saya lakukan adalah meningkatkan kompetensi GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) dan membuat kebijakan yang menunjang aktivasi kognitif maupun penerapan praktik inovatif.

TANTANGAN
Dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran, ada beberapa tantangan di antaranya: (1) di bulan September 2023 yang berdekatan waktunya dengan pelaksanaan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Kompetensi), SDN 01 dan 02 Waru digabung jadi satu nama SDN 01 Waru. Saya dan semua warga sekolah pastinya memerlukan adaptasi lingkungan, karakter, dan sosial budaya; (2) komite sekolah yang tidak aktif; (3) sekolah sebenarnya memiliki 15 chromebook hanya digunakan untuk ANBK, ada 5 leptop hanya digunakan untuk pengerjaan administrasi sekolah dan belum dimanfaatkan dalam pembelajaran; (4) metode pembelajaran yang diterapkan guru masih teacher center dengan ceramah, belum berpusat pada murid; (5) masih ada guru yang belum mampu memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.
AKSI
Langkah-langkah yang saya lakukan dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran antara lain: (1) mencari sumber refensi dan inspirasi dari berbagai sumber; (2) mengaktifkan peran komite sekolah dan berdiskusi bersama dalam memetakan aset sekolah untuk merancang strategi yang efektif, efisien, dan berkelanjutan; (3) melaksanakan strategi yang telah direncanakan.
Sumber daya dukung yang diperlukan dalam praktik baik ini antara lain: (1) motivasi diri semua warga sekolah; (2) lingkungan belajar yang nyaman, aman, dan kondusif; (3) sarana dan prasarana sekolah seperti: leptop, chromebook, proyektor, wifi, dan lainnya untuk memperlancar kegiatan berbasis teknologi; (4) keterlibatan warga sekolah, orang tua, dan semua pihak yang terkait. Tahapan strategi kebijakan dan kegiatan inovatif yang telah saya lakukan sebagai pemimpin pembelajaran dalam mengatasi tantangan pada upaya peningkatan kualitas pembelajaran adalah DIKSI (Disiplin, Inovasi, Kolaborasi, Supervisi, Refleksi)
Pertama, Disiplin
Membentuk karakter beriman, bertakwa, dan disiplin positif yang kuat pada diri semua warga sekolah melalui program PEDDAS (Pembiasaan Sholat Dhuha Berjamaah di Sekolah) setiap hari Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis (sebelumnya tidak ada pembiasaan sholat dhuha, untuk sholat dhuhur sudah ada namun karena musholanya kecil hanya kelas tertentu saja). Murid non muslim difasilitasi ruang untuk berdoa.
Selain itu, membuat keyakinan bersama antara kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan. Guru dan murid juga membuat keyakinan di kelas masingmasing. Keyakinan bersama maksudnya tidak hanya sebatas kesepakatan aturan yang ditempel di dinding, namun memiliki disiplin yang kuat dari motivasi diri melakukan tindakan yang positif. Sesuai dengan filosofi Kihajar Dewantara bahwa untuk menciptakan kualitas pembelajaran dan murid yang merdeka, syarat utama adalah disiplin yang kuat dari motivasi diri, jika tidak memiliki maka perlu orang lain mendisiplinkan diri kita.
Kedua, Inovasi
Saya mendorong inovasi di sekolah dengan program SAGUSASI (Satu Guru Satu Inovasi) artinya minimal satu guru mempunyai satu inovasi, seperti: perencanaan dan praktik pembelajaran berdifferensiasi berbasis TPACK (Technological, Pedagogical, Content, Knowledge), literasi numerasi, model pembelajaran berbasis masalah atau projek, HOTS (High Order Thinking Skill). Bahan ajar, media atau alat peraga, asesmen dengan memanfaatkan platform pendidikan seperti: google for educaton, canva, quizizz, wordwall, gemini ai, chat GPT, dan lainnya, diperbolehkan juga berbasis lingkungan dan kontekstual.
Ketiga, Kolaborasi
Menjalin kerjasama dengan semua pihak (internal maupun eksternal, akademik maupun non akademik) untuk membangun kolaborasi yang kuat dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran secara menyeluruh pada aspek karakter, pengetahuan, dan keterampilan. Kegiatan yang telah dilakukan yaitu berkolaborasi dengan: (1) komunitas belajar SDJIWA (Sekolah Dasar Siji/ 1 Waru), saya bersama guru dan tenaga kependidikan belajar dan berbagi ilmu maupun praktik baik, sebagai narasumbernya saya sendiri atau guru secara bergantian dan dilakukan setiap bulan pada hari selasa pada minggu pertama dan IHT (In House Training) mengundang nasa sumber dari luar atau pendampingan dari pengawas sekolah; (2) komite dan orang tua dalam melaksanakan program sekolah dan menciptakan lingkungan dan proses pembelajaran yang aman dan nyaman; (3) komunitas belajar antar sekolah pada kegiatan KKG (Kelompok Kerja Guru) Dabin RA. Kartini dan K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah); (4) pemerintahan desa dalam sosialisasi program desa dan pemanfaatan fasilitas desa, seperti: kolam renang dan gedung kesenian untuk kegiatan belajar murid di luar kelas; (5) Koramil dan Polsek dalam sosialisasi anti bullying dan kekerasan, PBB (Peraturan Baris Berbaris), penanaman sikap disiplin, dan lainnya; (6) Puskesmas dalam kegiatan kesehatan, gizi, dan imunisasi; (7) tokoh agama dalam kegiatan religi; (8) DKR (Dewan Kerja Ranting) dalam kegiatan kepramukaan; (9) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Koordinator Wilayah Kebakkramat terkait kebijakan pendidikan, lomba, workshop, dan lainnya; (10) dunia usaha seperti rocket chicken, yakult, dan lainnya untuk membangun jiwa dan keterampilan kewirausahaan pada diri murid.
Keempat, Supervisi
Melakukan supervisi akademik berbasis coaching untuk memberikan umpan balik konstruktif dan dukungan pada guru agar kualitas pembelajaran meningkat. Langkah kegiatan yang telah dilakukan yaitu: menyusun program supervisi, membuat kesepakatan jadwal supervisi dengan guru, pelaksanaan supervisi, dan evaluasi (tindak lanjut). Coaching dilaksanakan pada saat pelaksanaan supervisi di kegiatan pra dan pasca observasi secara individual.
Kelima, Refleksi
Refleksi dilakukan melalui diskusi bersama guru dan tenaga kependidikan secara berkala seminggu sekali. Refleksi juga dilakukan di pasca observasi untuk mengetahui kelebihan maupun kekurangan dalam perencanaan dan praktik pembelajaran serta upaya perbaikan selanjutnya. Selain itu juga lakukan refleksi di akhir semester dan terkadang juga insidental.

REFLEKSI
Inovasi yang di dorong melalui program SAGUSASI (Satu Guru Satu Inovasi) dapat meningkatkan kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid. Saat supervisi sebelumnya masih ada 2 guru yang mengajar dengan metode konvensional, meningkat menjadi semua guru dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi berbasis teknologi dengan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid, pengelolaan kelas kondusif, dan konsisten melaksanakan refleksi di akhir pembelajaran. Para guru semakin disiplin, kreatif, dan inovatif. Sekolah kami memiliki 2 guru penggerak, 9 guru bersertifikat pendidik (6 diantaranya tahun 2023 dan 2024), 2 tenaga kependidikan sesuai kualifikasi pendidikan, semuanya saling bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran.
Program PEDDAS (Pembiasaan Dhuha Dhuhur Berjamaah di Sekolah) makin membudaya, keyakinan yang dibuat bersama dijalankan dengan tertib sehingga lingkungan belajar menjadi nyaman, aman, dan kondusif dengan tingkat kasus kenakalan murid menurun. Lulusan kelas 6 tahun 2024 yang diterima di SMP jalur prestasi sebesar 63,2%. Murid juga meraih juara di beberapa perlombaan, di antaranya: (1) juara 2 baca puisi pada kegiatan literasi tingkat kabupaten; (2) jambore ranting 2024 mendapatkan juara 1 lomba morse dan juara 2 PBB/ yel-yel; (3) lomba MAPSI 2024 mendapatkan juara 1 cabang kaligrafi dan juara 2 pada beberapa cabang lomba di antaranya: duet lagu islami, hifdzil qur’an, cerita islami, dan TIK islami. Anak-anak berani menunjukkan bakat keterampilan menari pada pentas seni budaya HUT Kemerdekaan RI tahun 2024 di Balai Desa Waru.
Selain itu, juga menjadi rujukan kolaborasi lembaga pendidikan lainnya, seperti: SMP Al Hadi kegiatan try out ujian sekolah dan kegiatan keagamaan, UNS pada kegiatan PPL PPG prajabatan dan pengabdian masyarakat, UMS kegiatan PPL PPG prajabatan, UNDIP sosialisasi manajemen waktu dan bahaya radiasi gadget, universitas Bina Sarana Informatika Surakarta dalam kegiatan TIK.
Warga sekolah dan pihak-pihak terkait memberikan respon yang sangat positif pada praktik baik ini. Mereka menyatakan strategi DIKSI (Disiplin, Inovasi, Kolaborasi, Supervisi, Refleksi) telah dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran secara menyeluruh pada aspek karakter, pengetahuan, dan keterampilan.

C. PENUTUP
Keberhasilan praktik baik ini tentunya berkat dukungan dan kolaborasi yang kuat dari semua pihak (internal maupun eksternal, akademik maupun non akademik). Saya dan semua warga sekolah berkomitmen melakukan praktik baik secara berkelanjutan. Kritik dan saran yang positif kami harapkan untuk perbaikan selanjutnya. Semoga praktik baik bermanfaat dan dapat menginspirasi khususnya bagi rekan sejawat maupun sekolah lainnya, serta pendidikan di Indonesia pada umumnya.