Oleh: Solechatun, S.Pd.I.
Guru Kelas VI di MI Ma’arif Lebak
Kabupaten Wonosobo-Jawa Tengah

Pendidik mengungkapkan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa untuk memahami suatu masalah yang terdapat dalam proses belajar mengajar yakni media pembelajaran yang digunakan oleh guru saat proses belajar dengan peserta didik. Pendidik menambahkan bahwa pemanfaatan media hendaknya variatif dan berganti secara inovatif terlebih pada mata pelajaran matematika karena selama ini dianggap sebagai momoknya pelajaran bagi siswa. Pendidik memahami bahwa media pembelajaran digunakan untuk mempermudah siswa memahami materi yang sedang dipelajarinya. Media pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan materi yang diajarkan dan karakteristik siswa supaya kemampuan siswa dalam memahami operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat meningkat optimal. Guru menjelaskan bahwa bahwa media pembelajaran disesuaikan dengan materi yang dibuat dengan semenarik mungkin agar siswa tertarik.

Pendidik mengungkapkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin cepat menuntut setiap manusia untukmenyesuaikan diri mengikuti perubahan yang terjadi, serta mampu memecahkan masalah yang dihadapinya secara cermat, tepat, dan kreatif. Guru guna mengimbangi tuntutan laju perkembangan IPTEK tersebut sangat perlu memahami dan melatih diri agar terampil dalam memecahkan masalah yang muncul pada kehidupan. Salah satu bagian penting dalam pendidikan yakni kegiatan pembelajaran. Pendidik memaknai hal ini sesuai dengan tujuan belajar matematika yang tertera dalam kurikulum mata pelajaran matematika khususnya di sekolah dasar yaitu mengarahkan kemampuan pada pemecahan masalah belajar.

Lidia Utu Lendi (2017) mengartikan matematika sebagai bekal bagi peserta didik untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. Matematika selain sebagai bahasa simbolis, matematika juga merupakan ilmu yang kajian objeknya bersifat abstrak. Pendidik menyimpulkan bahwa matematika sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya.

Pendidik mengungkapkan matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan numerasi anak sejak dini. Pendidik menjelaskan bahwa matematika sebagai salah satu bidang studi yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Siswa selama ini merasa matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, tidak menyenangkan, dan sesuatu yang sangat menakutkan. Pendidik memahami masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada pembelajaran matematika siswa SD di kelas VI . Siswa hendaknya memahami konsep-konsep mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, agar nantinya tidak merasa kebingungan dalam menghadapi materi yang sama di tingkat yang lebih tinggi.
            Siswa dalam proses pembelajaran perlu didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Pendidik menyadari selama ini proses pembelajaran di kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi. Pendidik mengungkapkan jika otak anak tidak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi,  sehingga siswa dapat memahami informasi yang diingatnya untuk dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Pendidik sangat mendukung adanya inovasi dalam pembelajaran agar siswa lebih aktif dalam kegiatan belajarnya.

Edelweis Lararenjana (2021) mengartikan Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak dan audiovisual serta peralatannya. Beliau mengungkapkan pengertian media pembelajaran dapat diartikan sebagai perpaduan antara bahan dan alat yang bisa digunakan dalam proses dan tujuan pembelajaran. Penulis menjelaskan media pembelajaran bisa dipahami sebagai media komunikasi yang digunakan dalam proses komunikasi tersebut.

Falahuddin (2014) menyebutkan prinsip umum dalam pemanfaatan media pembelajaran, yaitu: 1) Guru memahami bahwa setiap jenis media ada aspek kelebihan dan kelemahan, sehingga guru harus memilih media dengan untuk kegiatan pembelajarannya. 2) pendidik dapat menggunakan beberapa macam media secara bervarias, karena memang diperlukan untuk pembelajaran yang berdiferensiasi. 3) Pendidik melalui penggunaan media harus dapat memperlakukan pebelajar secara aktif.

Siswa kelas VI SD dalam mempelajari materi operasi hitung bilangan bulat dapat dilakukan melalui pemnggunaan media kartu bilangan. Pendidik menjelaskan kartu bilangan terdiri dari dua set kartu berbentuk persegi panjang berukuran 4 cm x 6 cm dengan dua warna berbeda (misalnya berwarna hitam dan putih). Siswa mengenal kartu bilangan yang masing-masing set terdiri dari 20 kartu. Siswa menyusun kartu-kartu ini secara berpasangan atas bawah (misalnya atas putih dan bawah hitam). Pendidik mengungkapkan pada pembelajaran operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang menggunakan garis bilangan dan permainan baris-berbaris menggunakan media kartu bilangan yang mudah dipahami siswa.

 Pendidik menjelaskan pada media kartu bilangan membutuhkan aturan tentang pendefinisian bilangan dan perlakuan terhadap operasi hitungnya. Pendidik menambahkan aturannya sebagai berikut: 1) siswa membuat kesepakatan untuk menetapkan kartu positif (untuk bilangan bulat positif) dan kartu negatif (untuk bilangan bulat negatif). 2) siswa menetapkan  kartu putih sebagai kartu positif dan kartu hitam sebagai kartu negatif.

Pendidik mengungkapkan penjumlahan sebagai menambahkan kartu, menjumlahkan dengan bilangan positif berarti menambah dengan kartu putih, dan menjumlahkan dengan bilangan negatif berarti menambah dengan kartu hitam. Pendidik menjelaskan arti pengurangan sebagai mengambil kartu, mengurangkan dengan bilangan positif berarti mengambil kartu putih (positif), dan mengurangkan dengan bilangan negatif berarti mengambil kartu hitam (negatif).

Pendidik dengan menggunakan media kartu bilangan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar matematika terutama materi operasi hitung bilangan bulat penjumlahan dan pengurangan di kelas VI sekolah dasar. Siswa memperoleh pembelajaran di sekolah dengan lebih bermakna jika guru mengaitkan pengetahuan dan  pengalaman yang telah dimiliki siswa dalam proses belajar mengajar melalui penggunaan media yang tepat sesuai materi dan tema pembelajarannya Pendidik dengan menggunakan media kartu bilangan di MI Ma’arif Lebak, Kabupaten Wonosobo, provinsi Jawa Tengah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat sehingga prestasi belajar siswa kelas VI SD dapat meningkat sesuai tujuan yang termuat di kurikulum.