Oleh: Sri Purwati, S.Pd.AUD.
Mengajar Kelompok A-3
TK Negeri Pembina Pati

Pembelajaran pada anak usia dini memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan mereka. Salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam pembelajaran adalah kemampuan motorik halus. Kemampuan motorik halus yang baik berkaitan erat dengan perkembangan kognitif dan kreativitas anak. Kemampuan motorik halus juga berkaitan dengan kemampuan menggunakan otot-otot kecil pada tangan dan jari untuk melakukan gerakan yang halus dan terkontrol (Depdiknas, 2007). Kemampuan ini diperlukan dalam berbagai aktivitas sehari-hari, seperti menulis, menggambar, menggunting, dan mengikat tali sepatu. Kemampuan motorik halus yang baik memungkinkan anak untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan ini dengan lebih mudah dan efisien (Beaty, 2010).

Pentingnya kemampuan motorik halus pada anak usia dini terletak dalam peranannya dalam pengembangan kognitif dan perkembangan akademik secara keseluruhan. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan kemampuan motorik halus yang lebih baik cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih baik, terutama dalam bidang seperti matematika dan bahasa. Oleh karena itu, inovasi dalam metode pembelajaran yang dapat merangsang dan meningkatkan kemampuan motorik halus anak perlu diperhatikan (Sumanto, 2011).

Salah satu metode pembelajaran yang semakin mendapatkan perhatian adalah pembelajaran melukis dengan jari. Metode ini diterapkan pada anak kelompok A-3 di TK Negeri Pembina Pati guna mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Metode ini melibatkan penggunaan jari sebagai alat utama untuk melukis dan menggambar, bukan hanya sebagai alternatif kuas atau pensil. Pendekatan ini menawarkan berbagai manfaat dalam pengembangan kemampuan motorik halus anak, karena melibatkan koordinasi tangan dan mata yang lebih presisi (Hamid, 2011).

Pembelajaran melukis dengan jari adalah metode yang kreatif dan menyenangkan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak-anak. Metode ini memanfaatkan gerakan alami jari untuk menggambar dan melukis, yang dapat membantu mengembangkan kepekaan sensorik dan koordinasi tangan-mata anak. Selain itu, penggunaan warna dan tekstur pada ujung jari dapat memberikan pengalaman multisensori yang merangsang perkembangan kreativitas anak.

Metode ini dapat diaplikasikan dengan berbagai cara. Guru dapat memberikan anak-anak kertas dan cat air, lalu mengajak mereka untuk menggambar dengan ujung jari mereka. Teknik ini memungkinkan anak untuk merasakan sentuhan cat air pada kulit mereka, sehingga memberikan pengalaman yang lebih mendalam daripada hanya menggunakan kuas. Selain itu, melukis dengan jari juga dapat mengurangi kecanggungan pada anak-anak yang mungkin masih belum terampil dalam menggunakan pensil atau kuas (Suyono, 2011).

Pembelajaran melukis dengan jari memiliki sejumlah manfaat yang signifikan dalam pengembangan anak usia dini, terutama dalam hal kemampuan motorik halus. Beberapa manfaat utama meliputi: (1) Meningkatkan Koordinasi Tangan-Mata: Melukis dengan jari memerlukan koordinasi yang baik antara tangan dan mata, karena anak perlu mengarahkan ujung jari mereka sesuai dengan gambar yang ingin mereka buat. (2) Merangsang Sensori: Penggunaan warna dan tekstur cat air merangsang indera anak, membantu mereka mengenali perbedaan dalam sentuhan dan merasakan pengalaman yang kaya secara sensori. (3) Meningkatkan Kreativitas: Anak-anak dapat lebih bebas mengekspresikan diri mereka dengan metode ini, karena mereka dapat menggunakan jari-jari mereka untuk menciptakan berbagai bentuk dan pola. (4) Pengalaman Belajar yang Menyenangkan: Melukis dengan jari adalah aktivitas yang menyenangkan dan menghibur bagi anak-anak. Hal ini dapat memberikan pengalaman belajar yang positif dan memotivasi mereka untuk terlibat dalam pembelajaran (Gunarti, 2017).

Berdasarkan hasil studi di TK Negeri Pembina Pati ditemukan bahwa pembelajaran melukis dengan jari memiliki dampak positif pada perkembangan motorik halus anak. Anak-anak yang terlibat dalam aktivitas melukis dengan jari secara rutin mengalami peningkatan kemampuan motorik halus yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak terlibat dalam aktivitas serupa. Selain itu, anak-anak yang belajar melukis dengan jari cenderung menunjukkan tingkat kreativitas yang lebih tinggi dalam menggambar dan menciptakan karya seni.

Pembelajaran melukis dengan jari merupakan metode inovatif yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak-anak, sebagai bukti konkritnya pada anak-anak kelompok A-3 TK Negeri Pembina Pati. Melalui penggunaan gerakan jari yang alami, anak-anak dapat mengembangkan koordinasi tangan-mata, kreativitas, dan keterampilan sensorik mereka. Studi mengenai manfaat metode ini semakin menekankan pentingnya integrasi pembelajaran melukis dengan jari dalam pendidikan anak usia dini. Dengan memperhatikan kemampuan motorik halus anak sejak dini, kita dapat memberikan dasar yang kuat bagi perkembangan kognitif dan kreativitas mereka di masa depan. Metode pembelajaran melukis dengan jari dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum sebagai pendekatan yang menyenangkan dan efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Guru dapat merancang aktivitas yang melibatkan melukis dengan jari dalam berbagai konteks, seperti menggambarkan cerita-cerita, mengeksplorasi bentuk dan warna, atau menggambarkan pengalaman pribadi.