Oleh : Sri Hartati S.Pd. AUD
Guru TK 02 Gentungan, Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah

Pendidikan pada usia dini memegang peran penting dalam membentuk karakter dan perilaku anak-anak. Usia dini adalah masa yang kritis dalam pengembangan anak-anak. Pada tahap ini, anak-anak belajar bagaimana berperilaku dan merespons lingkungan sekitar mereka. Salah satu aspek yang perlu ditanamkan sejak dini adalah disiplin. Disiplin adalah kunci dalam membantu anak-anak mengenali batasan, mengatur diri, dan mengembangkan perilaku yang positif. Disiplin dapat dikatakan sebagai alat pendidikan bagi anak, sebab dengan disiplin anak dapat membentuk sikap teratur dan mentaati norma aturan yang ada. Menurut Hasnida (2014) disiplin yaitu mencakup pengajaran, bimbingan atau dorongan yang dilakukan oleh orang dewasa, tujuannya menolong anak belajar untuk hidup sebagai makhluk sosial dan untuk mencapai pertumbuhan serta perkembangan mereka yang optimal

Di lingkungan sekolah, guru memegang peranan penting dalam mengembangkan disiplin anak didiknya. Guru selain mengajar dengan baik, juga harus membina dan mengarahkan anak didiknya untuk bersikap, berperilaku dan berdisiplin dengan baik. Kondisi sekolah yang aman dan tertib dapat dicapai jika guru mampu mengatur dan mengarahkan murid untuk senantiasa mematuhi peraturan atau tata tertib sekolah yang berlaku. Sikap disiplin tidak secara otomatis dibawa sejak lahir. Disiplin (sikap moral) dibentuk oleh lingkungannya melalui pola asuh orang tua, guru, dan orang-orang dewasa disekitar diri individu. Melalui penanaman disiplin sejak dini, diharapkan anak dapat berperilaku cara-cara yang sesuai dengan standar kelompok, sosial dan kelompok budaya dimana anak itu berada.

Secara umum sikap disiplin merupakan kebiasaan yang baik dalam pola hidup di masyarakat. Sikap disiplin juga dapat menjadi salah satu kunci sukses keberhasilan seseorang dalam menuntut ilmu dan dalam hal-hal yang lain. Oleh karena itu, sikap disiplin perlu diciptakan dan diterapkan di lingkungan sekolah agar kegiatan pendidikan bisa berlangsung dengan baik. Untuk itu guru TK 02 Gentungan melakukan upaya peningkatan disiplin dengan dibiasakan dalam kehidupan anak sejak usia dini. Pembiasaan merupakan titik tombak dalam mengembangkan disiplin anak usia dini. Untuk dapat menjadikan anak berperilaku disiplin, guru menerapkan pengembangan perilaku melalui pembiasaan sejak dini. Penerapan disiplin yang utama adalah tidak adanya sikap permusuhan, yang ada hanyalah keinginan untuk membentuk menjadi anak yang berguna dan baik. Untuk mewujudkan proses pendisplinan menjadi permanen maka perlu pembiasaan yang secara terus menerus sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Pembiasaan dilakukan agar anak-anak terbiasa melakukan sesuatu hal dengan tertib dan teratur sejak dini. Purwanto dalam Jaga & Arifin (2019) menyatakan “Pembiasaan adalah salah satu langkah dalam proses menanamkan disiplin terutama bagi anak-anak yang masih kecil”.

Proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang. Untuk menanamkan pembiasaan terhadap anak usia Taman Kanak-Kanak usia 4-6 tahun dapat dilaksanakan secara rutin, spontan dan terprogram. Penerapan pembiasaan untuk berperilaku disiplin tidak mesti dilakukan secara otoriter. Bagi anak, kebiasaan-kebiasaan baik harus dipupuk sedini mungkin, karena bila terlanjur dewasa niscaya menemui kesulitan sebab pada diri anak remaja tersebut mungkin telah tambah pula kebiasaan tertentu yang sudah melekat padanya.

Kedisiplinan yang ada dalam diri anak tidak serta merta langsung terpenuhi namun dapat diupayakan melalui pembiasaan baik dengan kegiatan teladan, kegiatan spontan, dan kegiatan terprogram yang akhirnya akan menjadi kegiatan rutin setiap harinya. Seperti halnya guru Taman Kanak-Kanak (TK) 02 Gentungan yang menerapkan pembiasaan melalui 3 kegiatan yakni keteladanan, kegiatan terprogram dan kegiatan spontan. Keteladanan dilakukan guru untuk selalu memberikan contoh yang baik pada anak didiknya di setiap tindakan nyata. Kegiatan terprogram diselipkan pada kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan yang dalam pelaksanaannya terlebih dahulu diawali dengan adanya perencanaan atau program dari guru dalam kegiatan pembelajaran (perencanaan semester, satuan kegiatan mingguan dan satuan kegiatan harian) di TK, misalnya: makan bersama, menggosok gigi, cara berpakaian, menjaga kebersihan lingkungan, dan lain-lain. Sedangkan kegiatan spontan secara langsung diterapkan jika anak menunjukkan perilaku ketidakdisiplinan pada setiap kegiatan mulai datang ke sekolah hingga pulang sekolah

Indikator kedisiplinan yang diharapkan dapat tercapai yaitu disiplin waktu (hadir tepat waktu), disiplin berdoa sebelum dan sesudah makan, disiplin mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta disiplin merapikan kembali mainan setelah bermain. Anak diharapkan terbiasa hadir tepat waktu di sekolah, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, berdoa sebelum dan sesudah makan, merapikan mainan setelah bermain, Perubahan perilaku disiplin anak diketahui dengan cara guru melakukan observasi secara langsung terhadap bagaimana anak berperilaku setiap harinya. Untuk membantu anak yang belum menunjukkan adanya perkembangan perilaku disiplin, guru dan pihak sekolah melakukan komunikasi kepada orang tua murid dan memberikan perhatian kepada anak tersebut.

Metode pembiasaan merupakan pendekatan efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku disiplin anak di sekolah Taman Kanak-Kanak (TK). Oleh karena itu, pengenalan disiplin pada usia dini memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan anak. Disiplin membantu anak-anak memahami batasan, mengontrol diri, dan membuat keputusan yang baik. Anak-anak yang terlatih dalam perilaku disiplin cenderung lebih mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki keterampilan sosial yang lebih baik. Mereka juga memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dan tantangan dengan lebih baik. Oleh karena itu, taman kanak-kanak menjadi lingkungan yang ideal untuk memulai pembentukan perilaku disiplin pada anak-anak.

Penerapan pembiasaan pada anak yang dilakukan sejak dini akan berdampak positif yaitu anak menjadi terbiasa berperilaku disiplin dan menerapkannya secara rutin. Selain melalui kegiatan spontan, guru dapat menempelkan gambar-gambar kebiasaan baik di dalam kelas sehingga anak dapat mencontohnya tanpa harus menegur anak. Guru hendaknya lebih kreatif dan aktif dalam mengembangkan teknik atau metode untuk meningkatkan kedisiplinan anak usia dini bertujuan agar anak tidak mudah bosan dan jenuh.