Oleh : Endra Purnomo, S.Pd.SD
Guru Kelas VI SDN 1 Tanjung, Klego, Boyolali

Pada era perkembangan teknologi dan informasi saat ini, pendidikan sains memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi yang kreatif, inovatif, dan mampu berpikir kritis. Salah satu aspek penting dalam pembelajaran sains adalah keterampilan proses sains, yang meliputi kemampuan mengamati, mengklasifikasikan, mengukur, menginterpretasi data, serta merumuskan dan menguji hipotesis. Keterampilan proses sains ini dapat dikembangkan melalui pendekatan pembelajaran yang tepat.

Perubahan wujud benda merupakan salah satu materi yang harus dikuasai oleh siswa kelas VI sekolah dasar. Namun, seringkali siswa kelas VI SDN 1 Tanjung, Klego, Boyolali mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep yang terkait dengan perubahan wujud benda. Beberapa masalah yang sering muncul antara lain: (1) Kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep perubahan wujud benda. (2) Minimnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sains. (3) Penggunaan metode pembelajaran yang belum dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa.

Oleh karena itu, penulis sebagai guru kelas VI SDN 1 Tanjung berusaha meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada materi perubahan wujud benda melalui pendekatan inkuiri terbimbing. Inkuiri terbimbing adalah salah satu metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif mencari, menemukan, dan mengkonstruksi pengetahuan melalui proses bertanya, mengamati, mengumpulkan data, dan menyimpulkan. Dalam metode ini, guru memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa dalam melakukan kegiatan inkuiri, sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan proses sains mereka secara bertahap. Menurut Gulo (2008), inkuiri terbimbing adalah suatu kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki suatu permasalahan secara sistematis, logis, analitis yang dilakukan secara mandiri, sedangkan guru atau tenaga pendidik hanya sebagai fasilitator yang bertugas menentukan topik, pertanyaan, dan menyiapkan bahan penunjang.

Dalam inkuiri terbimbing, guru memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa dalam melakukan kegiatan inkuiri, sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan proses sains mereka secara bertahap. Pendekatan ini biasanya digunakan bagi siswa-siswa yang belum berpengalaman belajar dengan menggunakan metode inkuiri. Pada tahap permulaan diberikan lebih banyak bimbingan, sedikit demi sedikit bimbingan itu dikurangi, sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan proses sains mereka secara mandiri. Pendekatan inkuiri terbimbing merupakan metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif mencari, menemukan, dan mengkonstruksi pengetahuan melalui proses bertanya, mengamati, mengumpulkan data, dan menyimpulkan (Trianto, 2014) Melalui penggunaan metode pembelajaran ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan metode pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Selain itu, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada guru dan siswa mengenai pentingnya keterampilan proses sains dalam pembelajaran sains di tingkat sekolah dasar.

Berikut pelaksanaan pembelajaran di VI SDN 1 Tanjung pada materi perubahan wujud benda melalui pendekatan inkuiri terbimbing. (1) Persiapan. Guru mempersiapkan bahan ajar dan alat eksperimen yang dibutuhkan untuk pembelajaran. Guru mempersiapkan rencana pembelajaran dan jadwal pelaksanaan. (2) Pendahuluan. Guru memperkenalkan konsep perubahan wujud benda kepada siswa. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari siswa. Guru memotivasi siswa dengan memberikan contoh-contoh menarik mengenai perubahan wujud benda. (3) Pengamatan dan Identifikasi. Guru membagikan bahan-bahan atau contoh benda yang akan diamati oleh siswa. Siswa melakukan pengamatan terhadap benda-benda tersebut dan mencatat hasil pengamatan mereka. Siswa mengidentifikasi perubahan wujud benda yang terjadi berdasarkan pengamatan mereka.(4) Merumuskan Hipotesis. Guru memfasilitasi diskusi kelompok untuk siswa dalam merumuskan hipotesis mengenai perubahan wujud benda. Siswa menyusun hipotesis mereka berdasarkan pengamatan dan pemahaman mereka tentang konsep perubahan wujud benda. (5) Eksperimen dan Pengumpulan Data. Guru memberikan petunjuk eksperimen kepada siswa untuk menguji hipotesis mereka. Siswa melakukan eksperimen sesuai dengan petunjuk yang diberikan dan mencatat data yang diperoleh.. Siswa mengumpulkan data dari eksperimen mereka dan mencatat hasilnya. (6) Analisis Data dan Kesimpulan. Guru membantu siswa dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan. Siswa menganalisis data mereka dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen. Siswa berbagi kesimpulan mereka dengan teman-teman sekelas dan mendiskusikan hasil yang diperoleh.(7) Refleksi dan Evaluasi. Guru memfasilitasi sesi refleksi untuk siswa, di mana mereka dapat berbagi pengalaman dan pemahaman mereka tentang pembelajaran ini. Siswa mengevaluasi proses pembelajaran dan memberikan masukan mengenai kegiatan yang paling membantu dalam pemahaman mereka tentang perubahan wujud benda. Guru juga memberikan umpan balik kepada siswa mengenai perkembangan keterampilan proses sains mereka. (8) Tindakan Perbaikan. Guru dan siswa bersama-sama merencanakan tindakan perbaikan berdasarkan refleksi dan evaluasi yang telah dilakukan. Guru memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa dalam melaksanakan tindakan perbaikan yang telah direncanakan. (9) Evaluasi Akhir. Guru melakukan evaluasi akhir terhadap keterampilan proses sains siswa melalui tes atau tugas yang relevan dengan materi perubahan wujud benda. Guru dan siswa bersama-sama menganalisis hasil evaluasi akhir dan melihat perubahan yang telah terjadi dalam keterampilan proses sains siswa.

Beberapa kesimpulan dapat diambil berdasarkan temuan dan pembahasan yang telah dilakukan. (1) Pendekatan inkuiri terbimbing efektif dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas VI SDN 1 Tanjung pada materi perubahan wujud benda. Melalui pendekatan ini, siswa diajak untuk aktif mencari, menemukan, dan mengkonstruksi pengetahuan melalui proses bertanya, mengamati, mengumpulkan data, dan menyimpulkan. (2) Partisipasi siswa dalam pembelajaran meningkat. Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, mereka menjadi lebih antusias dan terlibat dalam kegiatan eksperimen dan pengamatan, sehingga memperkuat pemahaman mereka tentang perubahan wujud benda.( 3) Keterampilan proses sains siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Melalui pendekatan inkuiri terbimbing, siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mengamati, mengklasifikasikan, mengukur, menginterpretasi data, serta merumuskan dan menguji hipotesis.(4) Pembelajaran yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar mereka. Dalam kegiatan pembelajaran ini, siswa diajak untuk menghubungkan konsep perubahan wujud benda dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari mereka, sehingga membuat pembelajaran lebih bermakna dan menarik bagi mereka.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendekatan inkuiri terbimbing efektif dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas VI SDN 1 Tanjung pada materi perubahan wujud benda. Dalam konteks pembelajaran IPA di kelas VI sekolah dasar, pendekatan ini dapat digunakan sebagai alternatif metode pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman dan minat belajar siswa.