Oleh : Lucia Ratnasari, S.Pd.AUD
Guru TK Mojoroto, Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah
Perkembangan motorik ialah mekanisme peningkatan kompetensi kognitif seorang anak. Setiap tindakan yang dilaksanakan oleh seorang anak ialah hasil interaksi yang kompleks antara beragam elemen serta sistem dalam tubuh (Lestariani et al., 2019). Motorik adalah isilah yang mencakup komponen yang berhubungan dengan kebugaran dan dikaitkan juga dengan kapasitas gerak yang lebih lanjut. Kompetensi motorik halus ialah gerakan yang hanya dilaksanakan oleh beberapa otot kecil seperti jari jemari, sementara kompetensi motorik kasar ialah gerakan yang melibatkan otot besar, seperti otot tangan serta kaki (Rizka, 2020). Pemberian rangsangan perlu dilakukan oleh seorang pendidik dengan memberikan berbagai macam kegiatan yang bisa mengembangkan motorik kasar anak usia Taman Kanak-kanak (TK). Motorik kasar erat kaitannya dengan jasmani, sehingga tubuh kuat, sehat, cekatan, melaksanakan beragam gerakan baik meniti, berlari, merangkak, bergelantungan, merayap.
Saat anak berusia sekitar 4-5 tahun, ia dapat mulai mengembangkan kebiasaan yang bermanfaat bagi tubuhnya, seperti berjalan, berbicara, dan makan. Setelah 5 tahun pertumbuhan signifikan dalam koordinasi lebih baik yang juga mengikutsertakan otot kecil yang dipakai guna melempar dan lainnya, anak bisa melaksanakan kegiatan mandirinya dengan baik, khususnya keterampilan motorik kasar. Jika keterampilan motorik anak di atas rata-rata, ia akan lebih cenderung mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, seperti kegiatan sosial, pengembangan kognitif, dan pengembangan keterampilan motorik. Kualitas motorik ditentukan oleh berapa lama seorang anak telah melakukan tugas-tugas motorik dengan tingkat keberhasilan tertentu. Ketika tugas motorik berhasil diselesaikan, motor beroperasi dengan cara yang efisien dan efektif. Peran guru sangat penting dan dominan dalam membentuk motorik kasar anak usia Taman Kanak-kanak (TK), salah satunya melalui kegiatan tari
Menari adalah satu kesenian yang bisa membantu meningkatkan perkembangan motorik kasar anak. Menari berpotensi untuk meningkatkan kemampuan fisik dan motorik bayi. Gerak tari berhubungan dengan gerak anak adalah gerak tari berhubungan dengan gerak anak. Jenis permainan ini memungkinkan anak untuk mencurahkan ekspresi dirinya lewat permainan dan musik, sehingga meningkatkan keterampilan motorik pada anak. Gerak tari serta motorik kasar anak yakni gerak tari yang sangat berhubungan dengan motorik kasar anak sebab gerak anak memicu beberapa gerakan yang berarti bagi anak, sebab anak dapat bergerak apa saja akan membentuk motorik anak menjadi semakin kreatif.
Tari mendorong kreativitas anak-anak melalui aktivitas dan aktivitas yang mendorong tumbuh kembang dengan cara yang menyenangkan. Seni tari memiliki waktu untuk meningkatkan keterampilan kreatif dasar anak-anak. Unsur kreativitas dalam seni tari terlihat saat anak mengungkapkan idenya untuk menciptakan tari gerak. Menari dapat membentuk sikap positif dan membentuk sikap mendalam dan pembentukan jiwa, Tari juga dapat membantu meningkatkan perkembangan emosi anak. Rangsangan yang diberikan dalam tari berupa emosi dapat menggugah emosi anak, menari melatih kepekaan pendengaran anak melalui irama musik, menari dapat mengenalkan anak pada ruang yang akan digunakan. Menari lebih dari sekedar cara untuk meningkatkan motorik anak keterampilan, melainkan juga dapat meningkatkan dan kesejahteraan emosional anak.
Agar tujuan proses pembelajaran tercapai seefektif mungkin, perlu digunakan metode pengajaran gerak tari dan nyanyian anak yang tepat. Melalui proses ini, anak-anak dapat mengekspresikan diri secara kreatif meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu tarian yang diajarkan guru TK Mojoroto Mojogedang untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak adalah mengajrakan tari Dongklak. Tari Dongklak ialah tari kreasi baru yang selaras dengan aturan tari anak usia dini, tari yang selaras dengan ciri tari anak usia dini.
Guru secara teratur memberikan contoh permainan kepada anak, dan anak berpartisipasi dalam permainan tersebut. Guru mengartikulasikan gerak sedemikian rupa saat contoh gerak diberikan, sehingga anak dapat mengikuti pelajaran dengan mudah. Strategi guru juga diterapkan sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh anak-anak. Pemberian contoh berhitung dari satu sampai delapan dengan kalimat tanpa ringan. Seorang anak diajari langkah demi langkah bagaimana mereduksi gerakannya seperti yang diarahkan oleh gurunya. Anak terlebih dahulu diperkenalkan gerakan-gerakan dasar agar anak memahami gerakan dengan irama musik. Sebelum guru melatih keseimbangan, kelincahan dan kelenturan pada anak, guru terlebih dahulu mementingkan agar anak focus terhadap apa yang diajarkan dan yang paling penting anak anak ada minat untuk bergerak terlebih dahulu. Guru secara perlahan memberikan contoh gerakan di depan alun-alun kepada siswa dan siswa mengikuti gerakan guru.
Pada saat diberikan contoh gerak, guru mengartikulasikan gerak sedemikian rupa sehingga siswa dapat dengan mudah mengikuti pelajaran. Cara guru untuk melatih koordinasi antara Gerakan tangan, kepala dan kaki yaitu pertama anak harus mengetahui anggota tubuh terlebih dahulu karena itu adalah dasar seperti membedakan antara tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan, kaki kiri setelah mereka sudah mengetahui lalu guru mencoba untuk menggerakkan tangan ke depan, tangan ke samping, kedua kaki lompat ke depan, lompat ke belakang begitu pula dengan angkat satu kaki kanan dan sebaliknya, kepala geleng ke kanan, kepala geleng ke kiri, tetapi jika untuk Gerakan koordinir harus dijelaskan terlebih dahulu ke samping kanan kiri lalu digabung Gerakan tersebut.
Tari dongklak tersebut berdampak positif bagi anak-anak yang sedang asyik bermain dengan gurunya. Mereka bermain bersama, rukun, dan menggambarkan suasana yang berenergi di masa kecil, anak-anak dapat memperoleh manfaat dari belajar dan menerima manfaat yang sesuai dengan usianya. Anak juga bisa belajar tentang berbagai topik yang sebelumnya tidak mereka ketahui. Oleh sebab itu, melalui kegiatan menari salah satunya tarian dongklak terbukti dapat meningkatkan tidak hanya meningkatkan kompetensi motorik kasar anak usia Taman Kanak-kanak (TK), namun kecerdasan anak yang lain, seperti kecerdasan kinestetik dan kecerdasan interpersonal. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk menanamkan nilai kehidupan sehari-hari pada anak.
Guru Taman Kanak-Kanak kedepannya diharapkan dapat berinovasi mengembangkan tarian tradisional dan penciptaan tarian kreasi untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak. Gerakan-gerakan tari yang dikreasikan akan tertanam pada diri anak dan dipraktikan anak dengan terampil. Meningkatnya keterampilan motorik kasar anak, memungkinkan otak kanan dan kiri anak seimbang dan berdampak positif pada meningkatnya prestasi akademik dan ikatan dengan guru mereka, serta dapat menjadi sarana pelestarian budaya.