Oleh : Erny Farida, S.Pd
SDN 01 Kedungjeruk, Mojogedang, Karanganyar,
Jawa Tengah

Media pembelajaran merupakan alat atau perangsang siswa guna untuk memperjelas materi yang diajarkan (Hasan, 2021) Penggunaan media pembelajaran ini, sangatlah penting, terlebih bagi siswa kelas bawah atau dapat diartikan kelas 1,2 dan 3. Dimana kelas bawah ini seharusnya menggunakan benda-benda kongkret atau media dalam setiap materi yang diajarkan. Karena kelas bawah masih belum bisa atau belum mampu untuk diajak berimajinasi perihal pelajaran. Dalam pembuatan media sendiri tidak hanya sebagai alat penyampaian materi namun juga sebagai perangsang yang mampu membuat siswa lebih fokus terhadap media  yang akan ditampilkan dibandingkan terfokus dengan hal yang lain, namun tidak hanya itu saja pembuatan media juga perlu memperhatikan dari segi kemampuan siswa dari segi psikis ataupun motorik siswa agar tercapainya tujuan media yang akan diterapkan (Sulistyo, 2011)

Pecahan adalah salah satu materi dalam pembelajaran matematika di kelas 3 sekolah dasar. Materi ini mengajarkan tentang bagaimana memahami, menghitung, dan berinteraksi dengan pecahan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, hasil belajar menunjukkan bahwa beberapa siswa kelas 3 SDN 01 Kedungjeruk, Mojogedang, Karanganyar seringkali mengalami kesulitan dalam memahami dan mengaplikasikan konsep pecahan dalam kehidupan sehari-hari. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi pecahan di kelas 3 SDN 01 Kedungjeruk disebabkan oleh: 1) Kurangnya media pembelajaran yang variatif. Penggunaan metode konvensional dalam pengajaran matematika dapat membuat pembelajaran menjadi monoton dan kurang menarik bagi siswa. Keterbatasan media pembelajaran yang digunakan dalam menjelaskan konsep pecahan dapat menghambat pemahaman siswa.kurangnya media pembelajaran yang variatif dan kurangnya keterlibatan aktif siswa. 2) Kurangnya keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Pemahaman konsep matematika dapat lebih mudah tercapai jika siswa dapat melihat keterkaitan antara materi yang dipelajari dengan situasi atau kasus nyata dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya pengaitan konsep pecahan dengan kehidupan sehari-hari dapat membuat siswa merasa kurang termotivasi untuk belajar. 3) Kurangnya keterlibatan aktif siswa. Pembelajaran yang hanya berfokus pada pendekatan guru ke siswa tanpa memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar dapat menghambat pengembangan pemahaman yang mendalam terhadap konsep pecahan. Oleh karena itu, penulis sebagai guru kelas 3 SDN 01 Kedungjeruk mencoba menggunakan media papan pecahan untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan.

Media Papan Pecahan merupakan media yang dipilih penulis untuk meningkatkan hasil belajar siswa dikarenakan media papan pecahan ini memiliki banyak manfaat mulai dari dapat memperjelas pembelajaran bilangan pecahan konsep dasar pengertian hingga dapat menjelaskan penjumlahan dan pengurangan. Sehingga siswa lebih paham terhadap materi yang diberikan. Papan pecahan ini hadir sebagai alat bantu dan juga sebagai perangsang siswa sehingga siswa dapat lebih fokus dan dapat belajar sendiri dengan menggunakan media papan pecahan ini. Terlebih lagi papan pecahan ini sudah dibuktikan dengan penerapan dan dapat meningkatkan pemahaman siswa. 

Cara pembuatan media papan pecahan yaitu: Siapkan Sterofoam, lem, Cat warna, Kertas print untuk judul, kertas warna untuk bagian wallpaper danPaku kecil. Lalu bentuk lingkaran 360 derajat sebayak yang dibutuhkan. Jika sesuai dengan gambar perlu membuat sebanyak 5 lingkaran dengan besar sehingga siswa dapat melihat dengan jelas walaupun dari kejauan. Cat lingkaran bedakan menjadi 2 warna yang berbeda. Lalu iris masing-masing lingkaran. Lingkaran pertama biarkan utuh, lingkaran kedua iris menjadi 2 bagian yang sama, lingkaran ketiga potong menjadi 4 bagian lalu lingkaran keempat potong menjadi 6 bagian dan lingkaran yang terakhir potong menjadi 8 bagian. Lalu lapiskan kertas warna pada sterofoam yang besar dengan lem, lalu tempelkan asing-masing lingkaran pada papan dengan menggunakan paku kecil yang aman untuk siswa.

Cara penggunaan media papan pecahan yaitu dengan cara yang pertama memperkenalkan kepada siswa kelas 3 bahwa berikut media yang akan digunakan untuk materi bilangan pecahan, sehingga dapat membangun semangat siswa untuk belajar. Lalu guru menjelaskan jika terdapat dua warna yang berbeda, dan untuk warna pink digunakan untuk bilangan pembilang dan yang biru digunakan sebagai bilangan penyebut. Guru memberikan penjelasan lagi, sehingga siswa lebih paham. Guru kemudian memberikan soal-soal yang sesuai dengan cakupan materi dan media yang tersedia dan membiarkan siswa ikut turut aktif dalam pemakaian media sehingga dapat melatih motorik siswa.

Manfaat dari penggunaan media papan pecahan ini yaitu sebagai alat peraga atau media yang memperjelas materi bilangan pecahan sehingga siswa lebih paham dan aktif serta memberikan inovasi terhadap pembelajaran dan membuat siswa cenderung tidak bosan karena dengan adanya media pembelajaran ini fokus siswa tidak hanya pada buku dan penjelasan guru yang cenderung membuat siswa merasa bosan. Tetapi siswa dapat melatih dan mengeksplor diri tentang pemahaman bilangan pecahan dengan menggunakan media ini. Papan pecahan juga berfungsi melatih psikis dan motorik siswa. Adapun kelebihan dan kekurangan dari media ini yaitu dengan cara menggunakan media ini siswa dapat lebih paham dalam menerima materi bilangan pecahan, media ini juga dapat membangun semngat siswa, dan seperti yang sudah dijelaskan di manfaat media papan pecahan diatas serta biaya yang dibutuhkan sangat murah. Tetapi kelemahan media papan pecahan ini yaitu mudah patah karena terbuat dari sterofoam.

Sebagai kesimpulan, penggunaan papan pecahan sebagai media pembelajaran memberikan dampak positif dalam  meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan pada siswa kelas 3 SDN 01 Kedungjeruk. Dengan pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif, visual, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, diharapkan siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap konsep pecahan dan meraih prestasi belajar yang lebih baik.