Sri Warsini S.Pd
Guru SDN 02 Delingan, Karanganyar, Jawa Tengah
Pembelajaran IPA, khususnya materi Sistem Tata Surya, seringkali dianggap sulit oleh siswa. Hal ini juga terjadi pada siswa kelas 6 SDN 02 Delingan, Karanganyar. Konsep-konsep yang kompleks dan abstrak dapat membuat siswa kesulitan dalam memahaminya. Selain itu, pembelajaran yang monoton dan kurang interaktif juga dapat mengurangi minat dan motivasi belajar siswa. Dalam konteks ini, penulis sebagai guru kelas 6 SDN 02 Delingan mencoba menerapan metode Role Playing agar dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode Role Playing adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam peran atau karakter tertentu untuk memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep yang diajarkan. Dalam metode ini, siswa akan berperan sebagai karakter dalam suatu situasi atau peristiwa tertentu, sehingga mereka dapat memahami konsep tersebut melalui pengalaman langsung dan interaksi dengan teman sekelas. Metode Role Playing juga dapat diartikan sebagai cara penguasaan bahan-bahan melalui pengembangan dan penghayatan siswa (Mulyono, 2012)
Dalam proses pembelajaran Role Playing, siswa akan memerankan suatu masalah yang memfokuskan pada masalah-masalah tentang konsep yang diajarkan. Metode ini melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, memungkinkan mereka untuk berperan sebagai karakter-karakter dalam sistem tata surya. Dengan berperan sebagai planet, bintang, atau objek astronomi lainnya, siswa dapat lebih memahami konsep-konsep tersebut melalui pengalaman langsung dan interaksi dengan teman sekelas. Penelitian sebelumnya juga telah menunjukkan bahwa penerapan metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa dalam berbagai mata pelajaran, termasuk PKn (Tuken, 2016) Oleh karena itu, penerapan metode ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sama dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada materi Sistem Tata Surya bagi siswa kelas 6 SDN 02 Delingan.
Penerapan metode Role Playing pada pembelajaran IPA materi Sistem Tata Surya di kelas 6 SDN 02 Delingan diawali dengan kegiatan apersepsi. Guru memberikan pertanyaan kepada murid mengenai materi yang akan diajarkan: “Siapa yang tahu apa itu Tata Surya?” “Apa saja benda yang ada dilangit?” “Apa contoh benda langit yang kamu ketahui selain dari matahari dan planet?” Guru memberikan materi singkat yang akan dibahas pada pertemuan kali ini. Pada kegiatan inti, guru membagi siswa menjadi kelompok yang terdiri dari 9 orang siswa pada tiap kelompoknya. (pembagian kelompok secara heterogen dengan pengambilan kertas berwarna bagi setiap siswa, dan kelompok sesuai dengan kriteria warna yang diambil). Guru membagikan modul mengenai Sistem Tata Surya yang sudah disiapkan. Guru menjelaskan materi Sistem Tata Surya. Guru meminta siswa untuk mencotohkan bendabenda langit, seperti matahari, bulan, bintang, dan planet. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai macam-macam planet di Sistem Tata Surya. Guru membukan sesi tanya jawab untuk mengetahui pemahaman siswa. Guru meminta setiap kelompok untuk mencari fakta menarik mengenai planet. Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil temuan mereka secara bergiliran. Guru memberikan ulasan singkat mengenai ciri- ciri planet.
Guru memberikan naskah untuk melakukan Role Playing beserta dialog. Guru memberikan penjelasan kepada semua kelompok mengenai pembagian tugas dari setiap kelompok. (kelompok pertama bermain peran, kelompok kedua meringkas materi yang didapat dari kelompok pertama, dan kelompok ketiga sebagai observer yang bertugas menilai kelompok yang sedang tampil. Dan peran dilakukan secra bergantian). Guru menjelaskan cara bermain peran kepada kelompok. (kelompok yang bermain peran akan diberi kalung planet dan berdiri di lintasan orbit tata surya, yang berperan menjadi planet akan mengelilingi matahari dan berputar seperti planet yang berotasi. Setiap siswa juga melakukan dialog sesuai dengan skenario yang telah tersedia). Siswa melakukan metode pembelajaran dengan menggunakan metode Role Playing. Setiap siswa membuat ringkasan materi yang diperoleh dari bermain peran. Perwakilan kelompok mempresentasikan materi yang telah dilaksanakan. Guru membukan sesi tanya jawab mengenai materi yang telah dibahas. Setiap perwakilan kelompok memberikan kesimpulan terhadap pembelajaran pada pertemuan hari ini. Guru memberikan soal evaluasi kepada setiap siswa. Refleksi, guru memberikan umpan balik mengenai materi yang telah dipelajari.
Penulis sebagai guru kelas 6 SDN 02 Delingan, Karanganyar, Jawa Tengah, menerapkan metode Role Playing untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi Sistem Tata Surya. Metode ini dipilih karena dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dan memungkinkan mereka untuk memahami konsep-konsep tersebut melalui pengalaman langsung dan interaksi dengan teman sekelas. Hasil penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa penerapan metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa dalam berbagai mata pelajaran. Dalam penerapan metode Role Playing, siswa kelas 6 SDN 02 Delingan terlibat dalam berbagai kegiatan, seperti apersepsi, pembagian kelompok, pembagian tugas, bermain peran, membuat ringkasan materi, dan presentasi. Melalui kegiatan ini, siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang materi Sistem Tata Surya dan meningkatkan hasil belajar mereka.
Dalam kesimpulan, penerapan metode Role Playing pada pembelajaran IPA materi Sistem Tata Surya pada siswa kelas 6 SDN 02 Delingan dapat memberikan manfaat yang signifikan. Metode ini dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, memperkuat pemahaman konsep-konsep IPA, dan meningkatkan hasil belajar siswa secara keseluruhan. Oleh karena itu, metode Role Playing dapat menjadi alternatif yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA pada materi Sistem Tata Surya bagi siswa kelas 6 SDN 02 Delingan. Dengan adanya praktik baik ini, diharapkan metode Role Playing dapat lebih diterapkan dalam pembelajaran IPA di sekolah-sekolah lainnya. Hal ini dapat memberikan variasi dan inovasi dalam metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara menyenangkan dan interaktif.