Anggraini Wahyu Palupi, S.Pd
( Guru Bahasa Jawa SMA Negeri Jumapolo)
Budaya Jawa memiliki warisan kekayaan seni dan tradisi yang memukau, salah satunya adalah Tembang Macapat. Tembang Macapat merupakan bentuk puisi tradisional Jawa yang dilantunkan melalui nyanyian dengan irama tertentu. Tembang Macapat memiliki nilai estetika dan kearifan lokal yang tinggi, menjadi aset budaya yang patut dilestarikan. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) diharapkan dapat menjadi upaya untuk mengajarkan dan melestarikan budaya Jawa, khususnya Tembang Macapat, kepada generasi muda.
Tembang Macapat adalah salah satu bentuk puisi lama yang berasal dari Jawa. Tembang Macapat tidak hanya memiliki nilai seni yang tinggi, tetapi juga sarat dengan makna filosofis dan pesan moral. Setiap tembang di dalamnya mengandung ajaran kehidupan, etika, dan nilai-nilai kearifan lokal Jawa. Namun, sayangnya, pengetahuan tentang Tembang Macapat semakin terpinggirkan oleh perkembangan zaman dan teknologi.
Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model TGT menekankan pada partisipasi aktif setiap anggota kelompok, sehingga semua siswa merasa terlibat dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran Tembang Macapat, model TGT menjadi sarana yang efektif untuk menghidupkan pembelajaran dan mengenalkan kebudayaan Jawa kepada siswa.
Penulis sadar bahwa model pembelajaran ini dapat meningkatkan Minat Belajar. TGT menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan kompetitif, meningkatkan minat belajar siswa terhadap materi Tembang Macapat.
Selain itu juga dapat meningkatkan Kolaboratif. Siswa belajar bekerjasama dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama, memupuk sikap gotong royong, dan menghargai peran setiap individu dalam kelompok.
Memperkuat Kecintaan terhadap Budaya Jawa, melalui pembelajaran Tembang Macapat, siswa akan semakin mengenal dan mencintai budaya Jawa serta memahami pesan-pesan moral yang terkandung dalam setiap tembang.
Implementasi Pembelajaran Tembang Macapat dengan Model TGT
- Pembentukan Kelompok: Guru dapat membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota yang seimbang.
- Materi Pembelajaran: Siswa diberikan materi Tembang Macapat yang disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan kelas mereka. Tembang macapat meliputi Maskumambang, Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmarandana, Gambuh, Dhandhangula, Durma, Pangkur, Megatruh, dan Pucung. Setiap jenis tembang macapat memiliki makna dan aturan tersendiri yang mengikat, Adjarian, seperti guru gatra, guru wilangan, dan guru lagu.
- Permainan: Setiap kelompok berpartisipasi dalam permainan untuk menjawab pertanyaan tentang Tembang Macapat. Permainan ini dapat berupa kuis, permainan papan, atau aktivitas interaktif lainnya.
- Pemberian Reward: Kelompok dengan skor tertinggi diberikan reward, seperti pujian, penghargaan, atau hadiah sederhana sebagai bentuk apresiasi atas usaha mereka.
- Evaluasi dan Dampak Pembelajaran Tembang Macapat dengan Model TGT
- Evaluasi Pembelajaran: Guru dapat melakukan evaluasi formatif dan sumatif untuk mengukur pemahaman siswa tentang Tembang Macapat dan sejauh mana model TGT efektif dalam mengajarkan materi tersebut.
- Dampak Positif: Penerapan model TGT diharapkan dapat memberikan dampak positif berupa peningkatan minat belajar siswa, pemahaman tentang Tembang Macapat, serta pengenalan dan penghormatan terhadap budaya Jawa.
Kesimpulan
Penulis yang merupakan guru Bahasa Jawa telah mengaplikasikan model pembelajaran TGT pada Materi Bahasa Jawa yaitu tembang macapat. Pembelajaran Tembang Macapat dengan menerapkan model Teams Games Tournament (TGT) merupakan salah satu upaya nyata dalam melestarikan dan menghargai budaya Jawa. Model TGT memperkuat rasa kebersamaan dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan. Dengan mengenalkan Tembang Macapat kepada generasi muda, kita dapat memastikan bahwa warisan budaya Jawa tetap hidup dan terjaga untuk masa depan. Semoga artikel ini menjadi dorongan untuk semakin banyak sekolah dan guru yang menerapkan pembelajaran Tembang Macapat dengan model TGT.