Oleh : Tarmiyatun, S.Pd
Guru SDN 01 Kedungjeruk, Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah

Kemampuan membaca merupakan salah satu keterampilan dasar yang sangat penting bagi peserta didik di tingkat pendidikan dasar. Membaca bukan hanya sekadar mengenali huruf dan kata, tetapi juga memahami makna dari teks yang dibaca. Oleh karena itu, peningkatan kemampuan membaca pada usia dini, seperti pada tingkat Sekolah Dasar (SD), memiliki peran yang sangat signifikan dalam perkembangan intelektual dan akademik anak.

Namun, terdapat suatu masalah yang dihadapi oleh penulis sebagai guru  kelas 2 SDN 01 Kedungjeruk, Mojogedang, Karanganyar, yaitu banyak peserta didik yang belum mampu membaca lancar, belum bisa menentukan suatu kata-kata menjadi kalimat, dan juga masih banyak peserta didik yang masih lambat dalam memahami suatu kata-kata. Dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca peserta didik, pendekatan yang inovatif dan menarik sangatlah penting. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah melalui teknik permainan menyusun kata. Teknik ini memiliki potensi untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan, memotivasi, dan memfasilitasi pemahaman kata dan makna dalam konteks yang bermakna bagi peserta didik. oleh karena itu, penulis mencoba menerapkan teknik permainan menyusun kata untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik.

Permainan dalam belajar adalah suatu proses yang menyenangkan bagi peserta didik. Permainan belajar jika dimanfaatkan secara tepat dapat membuat keseriusan untuk membuang kebosanan pada ruang bersekolah, memajukan teknik membaca, membentuk inspirasi, menggapai tujuan dengan pengetahuan , dan permainan dapat bersifat individu dan kelompok. Permainan menyusun kata memiliki pengertian yaitu permainan yang digunakan istimewa bagi kemampuan membaca. Penerapananya yakni guru melafalkan teks bacaan, peserta didik wajib menyusun kata-kata sebagai acuan dalam pembelajaran membaca yang diberikan oleh guru. Dan dapat membuat peserta didiklebih aktif dalam menyusun kata- kata yang ada dikalimat itu (Sriyati, 2013)

Permainan menyusun kata adanya seperangkat peraturan yang eksplisit yang harus diperhatikan oleh para pemain dan adanya tujuan yang harus dicapai dan tugas yang dikerjakan, permainan menyusun kata bersifat individu dan kelompok. Permainan menyusun kata adalah permainan yang digunakan istimewa bagi kemampuan membaca. Penerapannya yakni guru melafalkan kalimat, peserta didik harus menyusun kata-kata menjadi kalimat yang sesuai kalimat yang dibaca oleh guru. Langkah-langkah permainan menyusun kata. 1) Guru menyediakan papan stereoform bersama paku-paku kecil akan di tempelkan. 2) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. 3) Guru memberikan kertas kata pada tiap-tiap kelompok mendapatkan beberapa kertas kata. 4) Guru memberikan waktu untuk berdiskusi. 5) Guru membacakan satu persatu kalimat. 6) Tiap-tiap kelompok berlomba-lomba akan menyusun kata dengan papan stereoform sampai menjadikan kalimat yang cocok pada kalimat saat dilafalkan oleh guru. 7) Kelompok yang paling cepat dan paling benar dalam menyusun kata menjadi pemenangnya. 8) Setiap anggota kelompok wajib maju kedepan untuk diberi tanggung jawab akan melafalkan bacaan yang tampak pada papan stereoform.

Pelaksanaan pembelajaran membaca melalui teknik permainan menyusun kata di kelas 2 SDN 01 Kedungjeruk diawali dengan guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, guru mengondisikan kesiapan peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik, sebelum pelajaran dimulai guru menanyakan kabar peserta didik, guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari sekarang lalu guru menyampaikan tujuan pembalajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti, guru menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Sebelum belajar guru memberitahu kapada peserta didik untuk duduk yang rapi agar suasana kelas menjadi nyaman. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, guru menjelaskan bahwa permainan menyusun kata adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta didik. Guru mulai membagikan kertas warna kepada peserta didik, setelah dibagikan semua guru mulai membagi kertas kata kepada peserta didik. Masing-masing kelompok mendapat beberapa kertas kata, kertas kata yang sudah dibagi adalah teks bacaan yang akan digunakan untuk permainan menyusun kata.

Setelah dibagikan guru mulai membacakan setiap kalimat, peserta didik mulai berdiskusi bersama teman kelompoknya. Pada kegiatan pembelajaran peserta didik setiap kelompok ada yang masih lambat ada yang sudah cepat, jika kelompok yang cepat menyusun kata maka kelompok itu menjadi pemenang nya. Setiap kelompok mendapt giliran untuk membacakan hasil diskusi mereka. Setiap peserta didik wajib untuk membaca teks bacaan yang sudah disusun oleh kelompoknya masing-masing. Guru mengoreksi hasil diskusi setiap kelompok, dan guru melihat kemampuan membaca dalam setiap peserta didik membaca teks bacaan. Setelah guru mengoreksi ternyata ada peserta didik yang sudah tepat dan ada yang hampir tepat, masih banyak yang belum tepat dalam membaca teks bacaan, yang belum tepat guru mengarahkan untuk dibaca lagi dan diulangi lagi supaya kemampuan membaca setiap peserta didik lancar.

Kegiatan akhir, guru dan peserta didik bersama-sama melakukan kesimpulan hasil belajar dari awal sampai akhir. Guru memberi nasehat kepada peserta didik agar terus belajar membaca teks-teks bacaan dengan baik, guru mengajak semua peserta didik untuk berdo’a untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan pengalaman penulis dalam menerapkan teknik permainan menyusun kata dalam pembelajaran membaca, dapat disimpulkan bahwa pendekatan ini memberikan hasil positif dalam meningkatkan kemampuan membaca peserta didik kelas 2 SDN 01 Kedungjeruk. Peserta didik tidak hanya meningkatkan keterampilan membaca, tetapi juga mengembangkan kemampuan bekerja dalam kelompok, memecahkan masalah, dan berkomunikasi dengan baik. Permainan menyusun kata membawa suasana yang menyenangkan dan interaktif ke dalam proses pembelajaran, membantu mengurangi kebosanan dan menjaga motivasi peserta didik.