Oleh : Hendro Murwoto, S.Pd
Kepala SDN 02 Gondangmanis, Karangpandan, Karanganyar,
Jawa Tengah
Satuan pendidikan yang berfungsi meningkatkan ilmu pengetahuan, sikap, dan keterampilan generasi bangsa sebagai bekal taraf hidup menjadi yang lebih baik adalah pendidikan formal atau sekolah. Sekolah juga merupakan salah satu lembaga yang berperan dalam pembentukan perilaku siswa. Salah satu tolak ukur pengembangan pendidikan karakter adalah kebersihan dan kesehatan, terkait dengan fungsi pendidikan ini, sekolah sebagai tempat belajar memiliki lingkungan bersih dan sehat untuk mendukung berlangsungnya proses pembelajaran yang baik. Sekolah berperan membentuk peserta didik agar memiliki perilaku bersih dan sehat untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan, maka Kemendikbud suatu program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasi belajar peserta didik melalui penciptaan lingkungan sekolah dasar bersih dan sehat yang disebut dengan program Sekolah Dasar Bersih dan Sehat.
Bentuk perilaku hidup sehat tercermin pada sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas baik secara fisik, mental, dan sosial serta mempunyai produktivitas yang optimal. Untuk itu diperlukan upayaupaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan secara terus menerus dimulai dari sejak dalam kandungan, usia balita, usia sekolah, sampai usia lanjut. muda. Pendidikan kesehatan dibutuhkan dalam tahapan pembentukan perilaku hidup bersih dan sehat. Tahap perkembangan otak pada anak usia dini menempati posisi yang paling pesat yakni mencapai 80% perkembangan otak. Oleh karena itu, pemberian pendidikan kesehatan pada anak usia dini sangat baik dilakukan, dimana anak usia dini memiliki kemampuan memori yang kuat sehingga pendidikan kesehatan yang diberikan saat usia dini akan berpeluang besar menjadi suatu kebiasaan sehat di tahapan kehidupan selanjutnya. Kebiasaan kesehatan, dapat dilakukan melalui program pendidikan kesehatan, gizi, dan olah raga pada anak usia dini (Krauss A.F. and Barnett W.S., 2013).
Kemudian menurut Kemenkes RI (Yugo Sinatryo, 2017) dalam penelitiannya dijelaskan bahwa dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah ada langkah-langkah yang dilakukan secara bertahap antara lain: 1) menanamkan nilai-nilai untuk ber-PHBS kepada siswa sesuai kurikulum yang berlaku; 2) menanamkan nilai-nilai untuk ber-PHBS kepada siswa yang dilakukan diluar jam pelajaran biasa; 3) bimbingan hidup bersih dan sehat melalui konseling; dan 4) kegiatan penyuluhan dan latihan keterampilan dengan melibatkan peran aktif siswa, guru dan orang tua antara lain melalui penyuluhan kelompok, pemutaran video, penempatan media poster, pemyebaran leaflet dan membuat majalah dinding.
Sebagai Kepala Sekolah SDN 02 Gondangmanis, saya merasa penting untuk menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa. Perilaku hidup bersih dan sehat adalah aspek penting dalam pembentukan karakter dan kualitas hidup siswa. Melalui program Sekolah Dasar Bersih dan Sehat yang telah dijalankan, kami berupaya menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan mendukung proses pembelajaran yang optimal.
Kepala sekolah berperan mempengaruhi siswa, bertindak, mengawasi dan menggerakkan siswa dalam penumbuhan perilaku hidup sehat yang sudah dijalankan. Kepala sekolah juga sebagai motivator agar guru bisa berperan aktif menyukseskan program Sekolah Dasar Bersih dan Sehat di SDN 02 Gondangmanis. Hal ini perlu dilakukan karena peran guru juga sangat penting dalam membentuk perilaku hidup sehat siswa. Adapun peran guru diantaranya membimbing pembiasaan perilaku hidup sehat terhadap siswa dengan membiasakan siswa berbaris di halaman sekolah saat pagi hari sebelum masuk kelas, mencuci tangan sebelum masuk kelas dan sebelum makan, serta membersihkan kelas dan halaman sekolah. Kemudian kegiatan perilaku hidup sehat salah satunya siswa diminta untuk melakukan cuci tangan setiap hari agar menjadi kebiasaannya. Pembiasaan mencuci tangan tersebut dicontohkan oleh guru diawali dengan menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan agar tidak mudah sakit. Sejalan dengan pendapat (Mathur P., 2011) cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dianjurkan saat tangan terlihat kotor, menggunakan toilet, dan sebelum dan sesudah makan. Kemudian setiap Jumat pagi wajib mengadakan senam, dengan durasi dari jam 07.00 – 08.00. Kegiatan lainnya yaitu gotong royong, minimal dua minggu sekali. Gotong royong di sekolah. kemudian mengajak siswa agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan memilah sampah organik, nonorganik, dan sampah berbahaya yaitu kaca.
Siswa selalu diberikan pemahaman pentingnya hidup sehat agar terhindar dari penyakit, dengan menjaga kebersihan makanan, makan makanan yang bergizi, dan membersihkan makanan yang berserakan dibuang ditempat sampah yang sudah disediakan di sekolah. Tentunya dengan lingkungan yang bersih dan sehat akan membuat warga di sekolah akan menjadi lebih membiasakan berperilaku lebih sehat. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, dari segi pengetahuan siswa SD 02 Gondangmanis masih banyak yang tidak mengatahui dalam pemilihan sampah dan seberapa pentingnya manfaat jika dilakukan pemilihan sampah, sehingga setelah dilakukan intervensi pemahaman atau pengetahuan dalam memilah sampah, mereka jadi mengatahui dan lebih baik. Sedangkan sikap yang selama ini mereka tidak peduli dengan sampah, tidak mau tahu sampah rumah tangga itu sebaiknya di pilah pilah atau tidak, setelah dilakukan intervensi atau pelatihan, sikap siswa sangat responsive terhadap pemilahan sampah, terbukti dalam oservasi 1 minggu, siswa sudah mengetahui jenis-jenis sampah organik dan sampah non organik.
Kami menyadari bahwa pembentukan perilaku hidup bersih dan sehat tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga melibatkan peran aktif dari orang tua dan masyarakat. Oleh karena itu, kami juga melibatkan orang tua dalam kegiatan penyuluhan dan latihan keterampilan, serta memberikan pemahaman tentang pentingnya hidup sehat melalui berbagai kegiatan di sekolah. Dengan terus mengembangkan dan memperkuat program Sekolah Dasar Bersih dan Sehat, kami berharap siswa SDN 02 Gondangmanis dapat tumbuh menjadi generasi yang memiliki perilaku hidup bersih dan sehat, yang berdampak positif pada kualitas hidup mereka secara fisik, mental, dan sosial. Selain itu, semoga program ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi sekolah lain dalam menerapkan pendidikan karakter yang holistik dan berkelanjutan. Dengan semangat dan kerjasama yang terus-menerus, kita bisa mencapai lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan mendukung perkembangan optimal setiap siswa.