Oleh : Indanah, S.Ag.
Mengajar Kelas 8 Mata Pelajaran PAI SMPN 4 Batang,
Jawa Tengah

Dalam dekade terakhir, kesadaran terhadap lingkungan dan kepedulian terhadap alam semakin menjadi perhatian dunia. Perubahan iklim, polusi, kehilangan keanekaragaman hayati, dan kerusakan ekosistem menjadi tantangan global yang membutuhkan partisipasi aktif semua individu. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah melalui pendidikan lingkungan yang memberdayakan generasi muda untuk menjadi agen perubahan dalam melestarikan alam dan menjaga lingkungan (Harianti, 2017).

Dalam konteks pendidikan, model pembelajaran Jigsaw telah terbukti menjadi alat yang efektif untuk mempromosikan kerja sama, saling ketergantungan, dan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu kompleks. Model tersebut digunakan oleh penulis dalam pembelajaran PAI di SMPN 4 Batang, Jawa Tengah. Model ini melibatkan pembagian siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, di mana setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk memahami dan mempelajari sebagian materi yang berbeda. Kemudian, mereka berkumpul kembali dengan anggota kelompok lain yang telah mempelajari materi yang sama untuk berbagi pengetahuan mereka dan melengkapi pemahaman masing-masing (Slavin, 1995).

Ayat-ayat Al-Qur’an telah lama diakui sebagai sumber inspirasi dan pedoman dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam konteks pendidikan lingkungan, Al-Qur’an mengandung banyak nilai-nilai yang relevan, termasuk panduan tentang kepedulian terhadap alam dan lingkungan. Salah satu ayat yang relevan adalah Qur’an Surat Ar-Rum ayat 41: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, agar Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Ar-Rum 30:41).

Pentingnya integrasi nilai-nilai lingkungan dalam Al-Qur’an dalam model pembelajaran Jigsaw adalah agar siswa tidak hanya memahami isu-isu lingkungan dari perspektif akademis tetapi juga dari perspektif moral dan spiritual. Oleh karena itu, di SMPN 4 Batang, Jawa Tengah terkhusus mata Pelajaran PAI kelas 8 mengintegrasikan ayat-ayat Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 41 dalam model pembelajaran Jigsaw untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap alam dan lingkungan.

Qur’an Surat Ar-Rum ayat 41 secara tegas menyatakan bahwa kerusakan yang terjadi di darat dan laut disebabkan oleh tangan manusia. Ayat ini menyiratkan adanya tanggung jawab moral bagi manusia untuk tidak menyebabkan kerusakan pada lingkungan alam. Hal ini mencakup pemahaman tentang konsekuensi dari tindakan manusia terhadap bumi dan seluruh makhluk hidup di dalamnya. Ayat ini juga mengandung pesan tentang konsekuensi yang akan dihadapi oleh manusia akibat perbuatan mereka terhadap lingkungan. Ayat-ayat seperti ini dapat diintegrasikan dalam model pembelajaran Jigsaw dengan membahas konteks historis ayat, menganalisis implikasi praktisnya dalam kehidupan sehari-hari, dan mendiskusikan peran siswa sebagai agen perubahan dalam menjaga lingkungan (Sayhrin, 2015).

Adapaun langkah-langkah Integrasi Qur’an Surat Ar-Rum ayat 41 dalam Model Pembelajaran Jigsaw di SMPN 4 Batang, Jawa Tengah adalah sebagai berikut: pertama siswa akan dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen, di mana setiap kelompok akan beranggotakan beberapa siswa yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Ini bertujuan untuk mendorong kerja sama dan saling ketergantungan di antara siswa. Setelah pembentukan kelompok, setiap kelompok akan diberikan ayat Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 41 sebagai materi untuk dipelajari dan dipahami secara mendalam. Mereka akan diminta untuk mencari pemahaman tentang nilai-nilai lingkungan yang terkandung dalam ayat tersebut.

Setelah mencerna materi, anggota kelompok yang memiliki materi yang sama akan berkumpul untuk mendiskusikan pemahaman mereka tentang nilai-nilai lingkungan dalam ayat tersebut. Hal ini memungkinkan siswa untuk saling melengkapi dan memperkaya pemahaman mereka. Selanjutnya, kelompok-kelompok baru akan dibentuk dengan menggabungkan satu anggota dari setiap kelompok sebelumnya. Setiap kelompok baru akan beranggotakan satu “ahli” dari setiap ayat Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 41. Mereka akan bertugas untuk mengajarkan pemahaman mereka tentang nilai-nilai lingkungan tersebut kepada anggota kelompok lain. Kelompok-kelompok ahli akan bertemu dan berbagi pengetahuan mereka tentang nilai-nilai lingkungan dalam ayat Al-Qur’an. Ini akan meningkatkan pemahaman siswa tentang kompleksitas isu lingkungan dan menggali perspektif baru tentang bagaimana nilai-nilai Qur’an dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Akhirnya, setelah proses diskusi selesai, seluruh kelas akan diminta untuk merenungkan dan merencanakan tindakan nyata yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan kepedulian terhadap alam dan lingkungan. Ini dapat berupa kampanye lingkungan, partisipasi dalam program daur ulang, atau upaya lain yang sesuai dengan kapasitas siswa (Johnson, D. W., Johnson, R. T., & Smith, K. A., 1991).

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Jigsaw telah terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang isu-isu kompleks dan mendorong kerja sama. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai lingkungan dalam Qur’an Surat Ar-Rum ayat 41 ke dalam model pembelajaran ini, pendidikan lingkungan dapat menjadi lebih holistik dan relevan bagi siswa kelas 8 SMPN 4 Batang, Jawa Tengah. Melalui pemahaman yang mendalam tentang tanggung jawab moral terhadap alam dan lingkungan, siswa dapat menjadi agen perubahan yang peduli dan bertindak untuk melestarikan alam demi masa depan yang berkelanjutan. Integritas antara pendidikan dan nilai-nilai spiritual dapat memberikan landasan kuat untuk menciptakan generasi yang berempati dan peduli terhadap bumi, mengatasi tantangan lingkungan, dan mewujudkan dunia yang lebih baik.